Sunday, January 1, 2012

Vatta Sutta

The Power of Upright and Truth!
Kekuatan dari Kejujuran dan Kebenaran!


sang Boddhisatva terlahir sebagai burung puyuh 【鹌鹑 - Ān chún】
yang baru saja menetas, tetapi kebakaran terjadi
saat itu, beliau melihat ayah ibunya telah terbang
pergi meninggalkan sarang tersebut

Ketika Api mulai membara membakar hutan, serta
ingin mendekat dari nya. beliau hanya bisa membawa
kebenaran sebagai sarana pelindung, bagaimanakah
Boddhisatta terhindar dari api?
bacalah parita ini dengan rajin.
tambahlah keyakinan dihati kita,

jangan ada keraguan lagi 
didalam kebenaran dan kasih sayang
【愛與正義 Ài yǔ zhèng yì - Mandarin 漢語】
【愛と正義 Ai to sei gi - Japanese 日語】



Vatta Paritta




Purentam bodhi sambhare,
nibbattam vatta jatiyam;
yassa tejena davaggi,
mahasattam vivajjayi.

By the power of this Paritta,
the forest fire passed over the great being
who was reborn as a quail
while he was fulfilling the perfections for Buddhahood.



Therassa sariputtassa,
loka nathena bhasitam;
kappatthayim mahatejam,
parittam tam bhanama he.

This Discourse was delivered by the Lord of the World
to Venerable Sariputta.
It lasts for the entire world cycle and
it possesses great power.
Oh, noble ones! Let us recite this Paritta now.



Atthi loke silaguno,
saccam soceyya-nuddaya;
tena saccena kahami,
saccakiriya-manuttaram.

There are in the world the virtues 
of morality, truthfulness, purity, loving kindness and compassion. 
By the Truth of Dhamma, 
I will make a matchless statement of truth.


Avajjetva dhamma balam,
saritva pubbake jine;
sacca balam-avassaya,
sacca kiriyam-akasaham.

Having reflected upon the strength of the Dhamma 
and having remembered the Victorious Ones of former time, 
I made a matchless statement 
relying on the strength of truthfulness:



Santi pakkha apatana,
santi pada avancana;
mata pita ca nikkhanta,
jataveda patikkama.

I have wings, but I can’t fly. 
I have feet, but I can’t walk. 
My mother and father have left me. 
Oh forest fire! Retreat.



Saha sacce kate mayham,
mahapajjalito sikhi;
vajjesi solasa karisani,
udakam patva yatha sikhi;
saccena me samo natthi,
esa me saccaparami.

As soon as I have made this statement of truth, 
the great flames of the fire 
avoided me from sixteen lengths (hectares), 
like a fire touching water. 
There is nothing equal to my truth. 
This is my perfection of truth.



Vatta Suttam Nitthitam

Here ends the Discourse on the Quail Bodhisatta.

No comments:

Post a Comment

Pesan orang tua

Ayo ngelakoni apik, sing seneng weweh, (pokok'e nek kasih sesuatu aja diitung) aja nglarani atine uwong.
Aja dadi uwong sing rumangsa bisa lan rumangsa pinter. Nanging dadiya uwong sing bisa lan pinter rumangsa.
"Sabar iku lire momot kuat nandhang sakening coba lan pandhadharaning urip. Sabar iku ingaran mustikaning laku." -
Ms. Shinta & Paribasan Jowo

Terjemahan

Mari melakukan kebaikan dan senang berdarma-bakti, jangan pernah dihitung-hitung kalau sudah berbuat baik.
Janganlah menyakiti hati orang lain.
Jadi orang jangan cuma merasa bisa dan merasa pintar, tetapi jadilah orang yang bisa dan pintar merasa.
"Sabar itu merupakan sebuah kemampuan untuk menahan segala macam godaan dalam hidup.
Bertingkah laku dengan mengedepankan kesabaran itu ibaratnya bagaikan sebuah mustika
(sebuah hal yang sangat indah) dalam praktek kehidupan"
- Bu Shinta & Pepatah Jawa