Saturday, September 1, 2012

Karaniya Mettā Sutta

Karaniya Mettā Sutta
bersumber dari
the Suttanipāta (Sn 1.8) and Khuddakapāṭha (Khp 9).

"the profound contemplation about kindliness (good will)"
"perenungan yang mendalam tentang cintakasih universal."

Penerjemahan Karaniya Metta Sutta pada web ini agak berbeda dari terjemahan pada umumnya. Penerjemahan disini dibuat berdasarkan penggalian dan pengeksplorasian sutta ini yang berdasarkan teks bahasa Pali, dengan tujuan untuk melengkapi terjemahan-terjemahan yang sudah ada di Indonesia, sehingga melalui penejelasan disini, diharapkan kita semua menjadi jelas (mengerti secara komprehensif) apa arti atau maksud dari sabda Guru Agung pada Karaniya Metta Sutta ini.

Biarlah melalui terjemahan dan penguraian dalam tulisan ini,
Bangkit-lah rasa persahabatan luhur 【mettā】terhadap semua makhluk dalam batin ini,
biarlah pengertian yang mendalam muncul dari dalam lubuk hati kita
untuk belajar menjadi manusia yang ber-niat-an bersih, bebas dari kepicikan, kedengkian dan keculasan, agar benar benar menjadi Siswa Buddha yang tak tergoyahkan didalam keluhurannya, sekaligus menjadi manusia yang lebih penyabar dan rendah hati. sadhu sadhu sadhu





Karanīyam atthakusalena
yan taṃ santaṃ padaṃ abhisamecca:
Sakko ujū ca suhujū ca
suvaco c'assa mudu anatimānī,

Kewajiban yang harus dilakukan bagi yang cerdas (bijaksana) dan terampil
(Akan apa yang membawa kebahagiaan, keuntungan dan manfaat untuk hidupnya);
Engkau harus mengerti sepenuhnya bagaimana mengarahkan pikiran pada kedamaian dan kesejukan hati;
dengan sepenuh hati (bersungguh-sungguh) hidup dalam perilaku yang lurus dan bersih,
adil - tidak memihak, tidak lamban (berpikir), penuh tanggung jawab;
memiliki watak yang damai dan tenang, nada bicara yang tidak tinggi
serta tidak angkuh didalam ucapannya [tidak menantang dan tidak memegahkan diri],
dan dengan sepenuh hati mendengarkan dan patuh terhadap nasehat baik dan luhur.

 

Santussako ca subharo ca
appakicco ca sallahukavutti
Santidriyo ca nipako ca
appagabbho kulesu ananugiddho,

Penuh rasa syukur dan berterima kasih atas apa yang diterima,
mudah ditopang, sederhana hidupnya, fokus pada kewajiban dan tugas utama,
hati nya tenang dan bebas dari kesusahan, tidak banyak keinginan.
Ia memiliki perangai yang tenang dan tenteram, cerdas
dan bijaksana. Tidak lancang, Tahu malu dan sopan,
ia tidak menginginkan lebih.

Na ca khuddaṃ samācare kiñci
yena viññū pare upavadeyyuṃ
Sukhino vā khemino hontu
sabbe sattā bhavantu sukhitattā:

Tidak melakukan kejahatan sekecil apapun juga,
yang dapat ditegur oleh orang-orang bijaksana.
(namun dalam sanubarinya merenung)
Biarlah semua makhluk hidup bahagia, tenteram dan aman sentosa.
Berbahagialah semua makhluk hidup.


Ye keci pāṇabhūt' atthi
tasā vā thāvarā vā anavasesā
Dīgha vā ye mahantā vā
majjhimā rassakā aṇukathūlā

Terhadap Makluk hidup apapun juga yang ada [disemesta]
apakah mereka penakut [lemah karakternya] ataupun
yang gagah berani [kuat karakternya] tanpa ada pengecualian,
Yang panjang* atau besar**, yang sedang***,
pendek, kecil ataupun yang berbentuk bulat (lingkaran).


Diṭṭhā vā ye vā addiṭṭhā
ye ca dūre vasanti avidūre
Bhūtā vā sambhavesī vā
sabbe sattā bhavantu sukhitattā

Yang tampak ataupun yang tidak tampak oleh mata jasmani
Yang berdiam nun jauh ataupun yang dekat
Yang telah lahir ataupun yang masih mencari Dumadi ***
berbahagialah semua makluk hidup


Na paro paraṃ nikubbetha
nâtimaññetha katthacinaṃ kañci
Vyārosanā paṭighasaññā
nāññamaññassa dukkham iccheyya

Hentikan sudah segala tipu muslihat, perbuatan curang ataupun kelicikan.
janganlah lagi merendahkan sesiapapun juga dengan merasa enggan atau acuh tak acuh,
(dimanapun engkau berada dan dalam keadaan apapun juga).
Janganlah saling mencerca dan berkata kata dengan penuh kemarahan,
dan jangan pula saling mengharapkan yang lainnya celaka.

Mātā yathā niyaṃ puttaṃ
āyusā ekaputtam anurakkhe
Evam pi sabbabhūtesu
mānasam bhāvaye aparimāṇaṃ

Bagaikan seorang ibu yang menjaga serta melindungi
putra satu satunya dengan segenap jiwanya,
Dengan cara yang sama, pikiran baik (metta) dikembangkan tak terbatas
terhadap semua makhluk hidup.




Mettañca sabbalokasmiṃ
mānasam bhāvaye aparimāṇaṃ
Uddhaṃ adho ca tiriyañ ca
asambādhaṃ averaṃ asapattaṃ

pemikiran dan niat baik dikembangkan seluas semesta alam, tak terbatas
Ke arah atas, ke bawah, dan ke seluruh penjuru.
tanpa adanya tekanan, kesulitan, dan halangan apapun juga,
penuh dengan rasa persahabatan dan tanpa adanya rasa permusuhan.


Tiṭṭhaṃ caraṃ nisinno vā
sayāno vā yāvat' assa vigatamiddho
Etaṃ satiṃ adhiṭṭheyya
brahmam etaṃ vihāraṃ idha-m-ahu

Apakah dalam posisi berdiri, berjalan, duduk atau berbaring
selama ia tidak masuk ke dalam keadaan mengantuk dan kondisi pikiran yang melesu.
Kesadaran yang terlatih dan kokoh kuat yang demikian lah 
yang disebut sebagai kesadaran teragung nan mulia (kesadaran Brahma) hadir disini, dan saat ini pula.


Diṭṭiñ ca anupagamma
sīlavā dassanena sampanno
Kāmesu vineyya gedhaṃ
na hi jātu gabbhaseyyaṃ punar etī ti

Tidak terjatuh dan terjebak di dalam spekulasi,
pemikiran-pemikiran ataupun pandangan-pandangan;
Berbudi luhur, memiliki etika yang baik,
Pandai dan bijak didalam melihat dan memahami dengan jelas segala situasi;
tidak mengejar nafsu kesenangan indera dan bersih dari pada keserakahan;
sudah pasti tidak akan pernah terlahir dalam rahim kembali


Source「經源」:
तिपिटक - सुत्तपिटक - खुद्दकनिकाय - खुद्दकपाठ - ९. मेत्तसुत्तं
Tipiṭaka - Suttapiṭaka - Khuddakanikāya - Khuddakapāṭha - 9. mettasuttaṃ
三藏經 - 經藏「素怛纜藏」 - 小尼迦耶 - 小偈 - 第九)慈經
三藏经 - 经藏「修多罗藏」- 小部 - 小颂「小伽陀」 - 第九)慈经


See other translation:
Pali Script, click here
中文翻譯,請按這裡
English translation, click here




Setelah kita setiap hari bermeditasi, merenungkan bersihnya cinta kasih ini, mari kita lanjuti dengan perenungan mulia yang berikutnya:
Ber-cahaya-nya pikiran yang penuh dengan Cinta Kasih




No comments:

Post a Comment

Pesan orang tua

Ayo ngelakoni apik, sing seneng weweh, (pokok'e nek kasih sesuatu aja diitung) aja nglarani atine uwong.
Aja dadi uwong sing rumangsa bisa lan rumangsa pinter. Nanging dadiya uwong sing bisa lan pinter rumangsa.
"Sabar iku lire momot kuat nandhang sakening coba lan pandhadharaning urip. Sabar iku ingaran mustikaning laku." -
Ms. Shinta & Paribasan Jowo

Terjemahan

Mari melakukan kebaikan dan senang berdarma-bakti, jangan pernah dihitung-hitung kalau sudah berbuat baik.
Janganlah menyakiti hati orang lain.
Jadi orang jangan cuma merasa bisa dan merasa pintar, tetapi jadilah orang yang bisa dan pintar merasa.
"Sabar itu merupakan sebuah kemampuan untuk menahan segala macam godaan dalam hidup.
Bertingkah laku dengan mengedepankan kesabaran itu ibaratnya bagaikan sebuah mustika
(sebuah hal yang sangat indah) dalam praktek kehidupan"
- Bu Shinta & Pepatah Jawa