Wednesday, October 3, 2012

Manfaat dari Berdana Makanan


Suppàvasasutta


"Offering tasty, well prepared, pure nourishments,
To the accomplished, one falls to the straight path,
The knower of the worlds praise it, as the highest overflow of merit
Recalling such feelings dispel selfishness and acquire a place in heaven."


Pada suatu ketika Sang Buddha berdiam di antara suku Koliya, 

di kota Sajjanela. Suatu pagi Sang Buddha mengenakan pakaian, mengambil jubah atas dan mangkuk-Nya, 
dan pergi ke tempat tinggal Suppavasa, seorang wanita Koliya.

Setelah tiba di sana, Beliau duduk di tempat yang telah disediakan. Suppavasa wanita Koliya itu melayani Beliau secara pribadi dan menyajikan berbagai makanan yang lezat. Setelah Sang Buddha selesai makan dan telah menarik tanganNya dari mangkuk, Suppavasa wanita Koliya itu duduk di satu sisi, dan Sang Buddha berkata:




“Dengan memberikan makanan, 
Suppavasa -seorang siswa-wanita yang luhur-
memberikan empat hal kepada penerimanya.
Apakah yang empat itu?

Dia memberikan
kehidupan yang panjang, keelokan, kebahagiaan dan kekuatan.

  1. Dengan memberikan kehidupan yang panjang, dia sendiri akan memiliki kehidupan yang panjang, manusiawi atau surgawi.
  2. Dengan memberikan keelokan, dia sendiri akan memiliki keelokan, manusiawi atau surgawi.
  3. Dengan memberikan kebahagiaan, dia sendiri akan memiliki kebahagiaan, manusiawi atau surgawi.
  4. Dengan memberikan kekuatan, dia sendiri akan memiliki kekuatan, manusiawi atau surgawi.
    Dengan memberikan makanan, seorang putra putri yang luhur memberikan empat hal kepada penerimanya.”



=====================================================================================


Suppàvasasutta
To Suppavasa the daughter of the Koliyas


At one time the Blessed One was living in the country of the Koliyas in a hamlet named Sajjanela. The Blessed One putting on robes in the morning and taking bowl and robes approached the house of Suppavasa the daughter of the Koliyas and sat on the prepared seat. Suppavasa the daughter of the Koliyas with her own hands served the Blessed One with nourishing eatables and drinks. When the meal was over and the Blessed One had put the bowl aside, Suppavasa the dàuaghter of the Koliyas sat on a side, the Blessed One said thus to her:

Suppavasa, the one who gives nourishment to the noble disciples, gives four things to the one who accepts. What four?

They give life span, beauty, pleasantness and power.
By giving life span, also give life span to the giver either heavenly or human.
By giving life beauty, also give beauty to the giver either heavenly or human
By giving life pleasantness, also give pleasantness to the giver either heavenly or human
By giving power, also give power to the giver either heavenly or human.


[Anguttara Nikaya, Punnàbhisandavaggo, Suppàvasasutta]


Jangan Lupa untuk melihat

No comments:

Post a Comment

Pesan orang tua

Ayo ngelakoni apik, sing seneng weweh, (pokok'e nek kasih sesuatu aja diitung) aja nglarani atine uwong.
Aja dadi uwong sing rumangsa bisa lan rumangsa pinter. Nanging dadiya uwong sing bisa lan pinter rumangsa.
"Sabar iku lire momot kuat nandhang sakening coba lan pandhadharaning urip. Sabar iku ingaran mustikaning laku." -
Ms. Shinta & Paribasan Jowo

Terjemahan

Mari melakukan kebaikan dan senang berdarma-bakti, jangan pernah dihitung-hitung kalau sudah berbuat baik.
Janganlah menyakiti hati orang lain.
Jadi orang jangan cuma merasa bisa dan merasa pintar, tetapi jadilah orang yang bisa dan pintar merasa.
"Sabar itu merupakan sebuah kemampuan untuk menahan segala macam godaan dalam hidup.
Bertingkah laku dengan mengedepankan kesabaran itu ibaratnya bagaikan sebuah mustika
(sebuah hal yang sangat indah) dalam praktek kehidupan"
- Bu Shinta & Pepatah Jawa