Monday, August 20, 2012

Mettācetovimutti Sutta

Pengembangan Cinta Kasih




Demikian telah dikatakan oleh Sang Buddha …

“Wahai para bhikkhu, apa pun dasar yang ada untuk membuat agar perbuatan baik menghasilkan kelahiran yang akan datang, [30] semuanya itu tidak dapat menyamai satu perenam belas bagian dari penyebaran pikiran cinta kasih. [31] Penyebaran pikiran cinta kasih melampaui semuanya itu, dan bersinar cerah, terang serta benderang.

“Sama seperti cemerlangnya semua bintang tidak dapat menyamai satu perenam belas bagian dari sinar rembulan, karena sinar rembulan melampaui bintang-bintang itu dan bersinar, terang serta benderang; demikian juga apa pun dasar yang ada untuk membuat agar perbuatan baik menghasilkan kelahiran yang akan datang, semuanya ini tidak dapat menyamai satu perenam belas bagian dari penyebaran pikiran cinta kasih … ”

“Sama seperti di bulan terakhir pada musim hujan, di musim gugur, ketika langit jernih tak berawan, matahari yang terbit menguak kegelapan angkasa dan bersinar, terang serta benderang; namun apa pun dasar yang ada untuk membuat agar perbuatan baik menghasilkan kelahiran yang akan datang, semuanya ini tidak dapat menyamai satu perenam belas bagian dari penyebaran pikiran cinta kasih …”

“Dan sama seperti di malam hari, kemudian fajar menyingsing. Bintang pagi pun bersinar, terang serta benderang; namun apa pun dasar yang ada untuk membuat agar perbuatan baik menghasilkan kelahiran yang akan datang, semuanya ini tidak dapat menyamai satu perenam belas bagian dari penyebaran pikiran cinta kasih. Penyebaran cinta kasih melalui pikiran ini masih melampaui semuanya itu, dan bersinar, terang serta benderang.”

Bagi orang yang dengan penuh perhatian
Mengembangkan cinta kasih yang tak terbatas,
Dengan melihat hancurnya kemelekatan,
Belenggu-belenggu pun musnah.

Jika dengan pikiran yang tidak terkotori
Dia memancarkan pikiran yang penuh cinta kasih
Walaupun hanya pada satu makhluk saja,
Dia telah melakukan perbuatan baik melalui hal itu.

Tetapi orang luhur menghasilkan
Amat banyak perbuatan baik,
Dengan menyebarkan pikiran yang penuh cinta kasih
Kepada semua makhluk hidup. [32]

Para peramal hebat yang menaklukkan
Bumi yang dipenuhi makhluk ini
Pergi ke mana-mana memberikan persembahan:
Pengorbanan kuda, pengorbanan manusia,
Ritual air, pengorbanan soma,
Juga yang disebut ‘Yang Tidak Terhalangi’. [33]

Tetapi hal-hal itu tidak sebanding
Bahkan dengan satu perenam belas bagian
Dari pikiran yang dikembangkan dengan baik
Dalam buah-buah pikir yang dipenuhi cinta kasih,
Sama seperti seluruh kelompok bintang
Yang redup dikalahkan oleh sinar rembulan.

Orang yang tidak membunuh
Atau tidak menyebabkan orang lain membunuh,
Yang tidak menaklukkan,
Atau membuat orang lain menaklukkan,
Yang penuh cinta kasih terhadap semua makhluk
Dia tidak memiliki kebencian kepada siapa pun juga.



Tipitaka Source 【經源】
तिपिटक (मूल) - सुत्तपिटक - खुद्दकनिकाय - इतिवुत्तक - एककनिपातो - ७. मेत्ताभावनासुत्तं
Tipiṭaka (Mūla) - Suttapiṭaka - Khuddakanikāya - Itivuttaka - Ekakanipāto - Mettābhāvanāsuttaṃ
三藏 - 經臟 - 小部尼迦耶 - 經如是語經 – 第一集 – 第七品、慈悲養殖經
三藏 - 经藏 - 小部 - 如是语经 – 第一集 – 第七品、培养仁慈经

Pali Script


Setelah selesai dalam Perenungan Suci ini,
Sekarang mari kita belajar lebih lanjut untuk mengerti betapa mulianya kebajikan Lihat disini apa yang diterakan



No comments:

Post a Comment

Pesan orang tua

Ayo ngelakoni apik, sing seneng weweh, (pokok'e nek kasih sesuatu aja diitung) aja nglarani atine uwong.
Aja dadi uwong sing rumangsa bisa lan rumangsa pinter. Nanging dadiya uwong sing bisa lan pinter rumangsa.
"Sabar iku lire momot kuat nandhang sakening coba lan pandhadharaning urip. Sabar iku ingaran mustikaning laku." -
Ms. Shinta & Paribasan Jowo

Terjemahan

Mari melakukan kebaikan dan senang berdarma-bakti, jangan pernah dihitung-hitung kalau sudah berbuat baik.
Janganlah menyakiti hati orang lain.
Jadi orang jangan cuma merasa bisa dan merasa pintar, tetapi jadilah orang yang bisa dan pintar merasa.
"Sabar itu merupakan sebuah kemampuan untuk menahan segala macam godaan dalam hidup.
Bertingkah laku dengan mengedepankan kesabaran itu ibaratnya bagaikan sebuah mustika
(sebuah hal yang sangat indah) dalam praktek kehidupan"
- Bu Shinta & Pepatah Jawa