Monday, December 31, 2012

Avuṭṭhika Sutta - Berawan Tak Berhujan

Avutthika Sutta
Awan Tanpa Hujan

[Didalam kitab ini, Sang Buddha sedang menjelaskan
Kualitas kebajikan dari seseorang]

Demikian telah dikatakan oleh Sang Buddha …
“Wahai para bhikkhu, ada tiga macam orang di dunia sini.”
“Apakah tiga macam itu?”




“Orang yang bagaikan awan tanpa hujan,
orang yang bagaikan hujan lokal, dan
orang yang bagaikan hujan di mana-mana.”

“Seperti apakah orang yang bagaikan awan tanpa hujan?”
“Dalam hal ini,
orang itu tidak memberi kepada siapa pun.
Dia tidak memberi makanan, minuman, pakaian,
kendaraan, bunga-bungaan, pengharum,
minyak, tempat tidur, tempat bernaung,
dan lampu kepada para pertapa dan brahmana,
kepada orang yang miskin,
kepada orang yang terlantar dan membutuhkan.
Orang semacam ini bagaikan awan tanpa hujan.”

“Wahai para bhikkhu,
seperti apakah orang yang bagaikan hujan lokal?”
“Dalam hal ini, orang itu memberi
kepada beberapa orang tetapi tidak memberi kepada yang lain.
Dia hanya memberikan makanan, minuman, pakaian,
kendaraan, bunga-bungaan, pengharum,
minyak, tempat tidur, tempat bernaung,
dan lampu kepada beberapa pertapa dan brahmana,
kepada beberapa orang yang miskin,
kepada beberapa orang yang terlantar dan membutuhkan,
tetapi tidak memberikannya kepada yang lain. Inilah orang bagaikan hujan lokal.”

“Wahai para bhikkhu,
seperti apakah orang yang bagaikan hujan di mana-mana?”
“Dalam hal ini, orang itu memberi kepada semuanya.
Dia memberikan makanan, minuman, pakaian,
kendaraan, bunga-bungaan, pengharum, minyak,
tempat tidur, tempat bernaung,
dan lampu kepada semua pertapa dan brahmana,
kepada orang yang miskin,
kepada orang yang terlantar dan yang membutuhkan.
Inilah orang yang bagaikan hujan di mana-mana.”

“Wahai para bhikkhu, demikianlah tiga macam orang yang ada di dunia ini.”
Tidak kepada para pertapa maupun brahmana
Tidak juga kepada yang miskin dan terlantar
Dia membagikan simpanan
Makanan, minuman dan barang-barangnya;
Orang yang dasarnya seperti itu disebut
‘Orang yang bagaikan awan tanpa hujan’.

Kepada beberapa orang dia tidak memberi,
Kepada beberapa orang dia menawarkan dana makanan;
Oleh para bijaksana orang seperti itu disebut
‘Orang yang bagaikan hujan lokal’.

Orang yang dikenal karena kebesaran hatinya,
Yang mengasihi semua makhluk,
Membagikan dana dengan senang hati.
‘Beri! Beri!’ katanya. [39]
Bagaikan awan yang tebal
Yang menggelegar mencurahkan hujan
Mengisi bagian yang rata dan cekung,
Membasahi bumi dengan air,
Seperti itulah orang ini.

Setelah dengan benar mengumpulkan kekayaan
Yang dia peroleh dengan usahanya sendiri,
Dia memberikan cukup makanan dan minuman
Pada makhluk apa pun yang membutuhkan.




Suttapiṭaka - Khuddakanikāya - Itivuttakapāḷi - Tikanipāto - Avuṭṭhikasuttaṃ [75]
सुत्तपिटक - खुद्दकनिकाय - इतिवुत्तकपाळि - तिकनिपातो - अवुट्ठिकसुत्तं 【७५】
藏經 – 小部經 – 如是語經 – 第三集經 – 天雲無雨經 【第七十五】
藏经 - 小部经 - 如是语经 - 第三集经 - 天云无雨经 【第七十五】



Pali Text 【巴利文】
English Translation 【英文】
中文翻譯,請按這裡 【Chinese Mandarin】


Setelah selesai membaca renungan ini,
mari kita lanjut dengan bimbingan hati yang lainnya lagi
Silakan klik disini

No comments:

Post a Comment

Pesan orang tua

Ayo ngelakoni apik, sing seneng weweh, (pokok'e nek kasih sesuatu aja diitung) aja nglarani atine uwong.
Aja dadi uwong sing rumangsa bisa lan rumangsa pinter. Nanging dadiya uwong sing bisa lan pinter rumangsa.
"Sabar iku lire momot kuat nandhang sakening coba lan pandhadharaning urip. Sabar iku ingaran mustikaning laku." -
Ms. Shinta & Paribasan Jowo

Terjemahan

Mari melakukan kebaikan dan senang berdarma-bakti, jangan pernah dihitung-hitung kalau sudah berbuat baik.
Janganlah menyakiti hati orang lain.
Jadi orang jangan cuma merasa bisa dan merasa pintar, tetapi jadilah orang yang bisa dan pintar merasa.
"Sabar itu merupakan sebuah kemampuan untuk menahan segala macam godaan dalam hidup.
Bertingkah laku dengan mengedepankan kesabaran itu ibaratnya bagaikan sebuah mustika
(sebuah hal yang sangat indah) dalam praktek kehidupan"
- Bu Shinta & Pepatah Jawa