‘‘Tīhi , bhikkhave, dhammehi samannāgato bālo veditabbo. Katamehi tīhi? Accayaṃ accayato na passati, accayaṃ accayato disvā yathādhammaṃ nappaṭikaroti, parassa kho pana accayaṃ desentassa yathādhammaṃ nappaṭiggaṇhāti. Imehi kho, bhikkhave, tīhi dhammehi samannāgato bālo veditabbo.
‘‘Tīhi, bhikkhave, dhammehi samannāgato paṇḍito veditabbo. Katamehi tīhi? Accayaṃ accayato passati, accayaṃ accayato disvā yathādhammaṃ paṭikaroti, parassa kho pana accayaṃ desentassa yathādhammaṃ paṭiggaṇhāti. Imehi kho, bhikkhave, tīhi dhammehi samannāgato paṇḍito veditabbo. Tasmātiha…. Catutthaṃ.
Sutta tentang Kesalahan (Accayasuttaṃ)
“Para Bhikkhu, seseorang yang memiliki tiga sifat ini dapat dikenal sebagai orang bodoh. Apa saja tiga itu? Ia tidak melihat kesalahan sebagai kesalahan, setelah melihat kesalahan, ia tidak memperbaikinya sebagaimana mestinya, dan ketika seseorang menunjukkan kesalahannya dengan cara yang benar, ia tidak menerimanya. Dengan tiga sifat ini, seseorang dapat dikenal sebagai orang bodoh.
“Sebaliknya, seseorang yang memiliki tiga sifat ini dapat dikenal sebagai orang bijak. Apa saja tiga itu? Ia melihat kesalahan sebagai kesalahan, setelah melihat kesalahan, ia memperbaikinya sebagaimana mestinya sesuai Dhamma, dan ketika terdapat seseorang yang mengakui kesalahannya, ia memaafkan kesalahan orang tersebut. Dengan tiga sifat ini, orang tersebut dapat dikenal sebagai orang nan bijaksana.
“Oleh karena itu, para Bhikkhu, hendaklah kalian berlatih demikian….”
巴利原文 Source:
तिपिटक - सुत्तपिटक - अङ्गुत्तर निकाय - तिकनिपात - १। बालवग्गो - ४। अच्चयसुत्तं
tipiṭaka (mūla) - suttapiṭaka - aṅguttara nikāya - tikanipāta - 1. bālavaggo - 4. accayasuttaṃ
《三藏》—《经藏》—《增支部》—《三法集》—《愚者品》—《过失经》
No comments:
Post a Comment